Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologi yang mendasari perilaku individual. Kepribadian mencangkup kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, dan lain-lainnya. Sifat khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila berhubungan dengan orang lain atau melalui proses belajar terhadap lingkungan sosial.
Kepribadian disebut juga ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang yang mencangkup pola-pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, mentalitas, yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum
Dasar-dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor-faktor biologis dan faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian secara langsung, misalnya seseorang mempunyai cacat fisik dapat mempunyai sifat rendah diri. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian adalah unsur temperamen, perasaan, keinginan, kemampuan belajar, dan sebagainya. Dengan ditunjang dengan faktor-faktor sosiologis yaiti sikap berperilaku sesuai dengan keinginan kelompoknya.
Keinginan setiap individu dalam suatu masyarakat akan berbeda dengan kepribadian dari kelompok lain. Pembentukan kepribadian bagi seseorang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat tempat individu tersebut menjadi anggotanya.
Bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian seorang individu pada umumnya antara lain:
1.Kebudayaan khusus atau dasar faktor kedaerahan.
2.Cara hidup dalam lingkungan masyarakat yang khas (misalnya di desa atau di kota) kebudayaan khusus kelas sosial yang dapat dilihat dari beberapa cara berpakaian, cara mengisi waktu senggang, etika pergaulan, dan sebagainya.
3.Kebudayaan khusus atas dasar agama.
4.Pekerjaan atau keahlian (profesi).
Unsur-unsur dari kepribadian yaitu :
1.Pengetahuan
Pengetahuan berupa kemampuan untuk membentuk konsep dan untuk mengembangkan cita-cita, gagasan, ilmu pengetahuan, dan karya seni. Pengetahuan merupakan unsur mendasar dari perilaku seorang yang akan mendasari kepribadian orang tersebut baik dalam melakukan interaksi sesama kelompoknya maupun berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini juga akan sangat membantu dalam pencarian jati diri dan kemampuan seseorang untuk pencapaian keinginan terhadap sesuatu.
2. Perasaan
Perasaan merupakan keadaan dalam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif (menyenangkan) dan negatif (tidak menyenangkan). Dengan kata lain perasaan adalah sesuatu yang muncul dari diri yang dapat menilai sesuatu baik dalam keadaan baik maupun dalam keadaan buruk yang kemudian di pilah menjadi bagian yang berbeda antara satu dengan yang lain
3. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah terkandung dalam organisme dan merupakan bawaan lahir seperti dorongan untuk mempertahankan hidup, mencari makan, bergaul, mencari sesamanya, keindahan, berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagainya. Dorongan naluri adalah sesuatu yang membuat seseorang melakukan sesuatu pilihan walaupun tanpa sadar tetapi dapat melakukan sesuatu sesuai kebutuhannya baik menurut akal maupun instingnya. Dorongan naluri membuat seseorang dapat melakukan sesuatu pilihan yang bermanfaat ataupun yang tidak bermanfaat buat dirinya maupun kelompoknya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian
-Keturunan (hereditas).
Faktor-faktor keturunan yang berbeda-beda menentukan batas-batas yang tidak mungkin dilampaui oleh masing-masing individu dan batas-batas itu terpengaruh terhadap perkembangan sosialnya. Perbedaan faktor keturunan misalnya: jenis kelamin, kecerdasan, ukuran tubuh, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya.
- Lingkungan Alam.
Perbedaan lingkungan geografis misalnya dipegunungan, didaerah pertanian, dilingkungan pantai, pedesaan, perkotaan, dan sebagainya akan menyebabkan perbedaan kepribadian seseorang. Sebagai contoh kepribadian orang Pinrang yang daerahnya merupakan daratan pertanian umumnya tentu berbeda dengan kepribadian orang Makassar yang berada pada lingkungan perkotaan yang padat dan penuh dengan masalah kompleks yang sangat individual. Begitu pula jika itu dibandingkan dengan orang Mandar yang sebagian penduduknya hidup pada lingkungan pantai dan bermata pencarian sebagai nelayan.
-Lingkungan Kebudayaan.
Lingkungan kebudayaan memiliki perbatasan atau pengaturan tingkah laku bagi anggota masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan setiap masyarakat secara tidak langsung mempunyai tipe kepribadian tertentu yang dikehendaki lingkungannya. Kebudayaan merupakan perwujudan dari warisan nenek moyang atau kebiasaan awal orang terdahulunya, kebudayaan juga ditentukan oleh kebiasaan sebuah kelompok berdasarkan adat istiadat setempat yang melahirkan bentuk karakter serta sifat kepribadian individu dalam kelompok tersebut
-Lingkungan Sosial.
Kepribadian seseorang yang terbentuk disebabkan oleh pengaruh lingkungan sosial merupakan bentuk asimilasi dari hubungan interaksi antara individu lainnya, individu dengan kelompok lainnya atau hubungan interaksi antar kelompok satu dengan kelompok yang lain yang membentuk watak dan sifat kepribadian baru dari hubungan tersebut. Sebagai contoh seseorang yang hidup atau berada antara dua daerah yang berbeda karakter, sifat maupun bahasanya secara tidak sengaja akan membentuk kebiasaan yang dimilki oleh dua daerah yang berlainan tersebut bahkan bahasa kelompok atau individu yang hidup antara dua tempat berbeda suku, adat istiadat serta bahasa akan membentuk kebiasaan baru bahkan bahasa yang baru sebenarnya mencerminkan keadaan atau kondisi daerah antara kelompok daerah ini. Interaksi sosial ini sangat memungkinkan kepribadian unik oleh seseorang atau kelompok ini
Menurut F.G. Robbins, ada lima faktor yang menjadi kepribadian yaitu : Sifat Dasar, Lingkungan Prenatal (lingkungan kandungan ibu), Perbedaan Individual, Lingkungan, dan Motivasi.
LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT DITEMPUH DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK :
1. Penanaman Disiplin Yang Membangun
Perilaku anak dibatasi dengan aturan dan tata tertib tertentu. Prasyarat aturang untuk membatasi anak haruslah yang : Konsisten (tidak berubah), Jelas, memperhatikan harga diri anak, beralasan dan dapat dimengerti, adanya hadiah berupa pujian bila aturan dilaksanakan dengan baik, ada hukuman jika aturan tidak dilaksanakan, Luwes (tidak kaku), melibatkan anak, tegas, dan tidak emosional.
2. Meluangkan Waktu bersama
3. Mengembangkan Sikap Saling Menghargai
4. Memperhatikan dan Mendengarkan Pendapat Anak
5. Membantu Mengatasi Masalah
6. Melatih Anak Mengenal Diri dan Lingkungannya
7. Mengembangkan Kemandirian
8. Memahami Keterbatasan Anak.
9. Menerapkan Nilai Agama Dalam Kehidupan Sehari – hari
Mengembangkan kepribadian anak dan mendidiknya merupakan hal yang sangat mutlak dilakukan oleh orang tua dan pendidik disekolah dengan tujuan bahwa anak tersebut kelak dapat dan mampu melakukan hal-hal diluar kemampuan orang lain baik secara individu maupun dalam sebuah kelompok bahkan dalam sebuah bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar