ANDA BERADA DI DALAM KAWASAN SEKOLAH....JAGA SIKAP ANDA DAN TIDAK MEROKOK SELAMA DALAM KAWASAN INI... DAN JANGAN LUPA MEMBUANG KOMENTAR PADA TEMPATNYA... TERIMA KASIH :)
SELAMAT DATANG DI SEKOLAH...MOHON TIDAK MEROKOK DAN JAGA SIKAP ANDA...

Minggu, 11 Juli 2010

Pentingnya Pembelajaran Mengolah Kata

Bahasa merupakan alat komunikasi antar individual dan kelompok. Penguasaan bahasa yang baik dan benar akan memungkinkan seseorang mampu berkomunikasi secara efektif, baik dalam komunikasi dengan sesama manusia maupun pada saat belajar di kelas. Oleh karenanya, penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam belajar.
Penggunaan dan pemilihan bahasa yang tepat menentukan keberhasilan dapat menentukan keberhasilan guru di kelas. Keberhasilan suatu pembelajaran juga ditentukan oleh ketepatan pemahaman guru dalam memilih strategi dan metode pembelajaran sehingga tercipta interaksi dua arah antara guru dan murid, akan tetapi bagaimana jika siswa yang akan diajar memiliki ketidakmampuan berbahasa, khususnya dalam hal tata bahasa baku. Hal ini akan menghambat proses pembelajaran, mengingat bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan, ide maupun pokok pikiran baik secar lisan, tertulis, maupun dengan menggunakan anggota tubuh.
Pada proses kegiatan belajar mengajar diterapkanlah suatu proses pemahaman berbahasa dan untuk lebih mengefektifkan proses tersebut sebaiknya langkah yang harus dilakukan adalah menerapkannya dikalangan sekolah dasar (SD) karena di SD merupakan pondasi atau dasar utama dalam dunia pendidikan, akan sangat sulit bagi murid yang tidak memiliki kemampuan dalam berbahasa utamanya dalam hal mengolah kata karena mereka memiliki sifat tertentu yakni selalu ingin tahu apalagi menemukan sesuatu yang baru.
Dari penerapan di atas, diharapkan murid SD dapat memiliki pemahaman tentang bahasa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, diharapkan pula mereka dapat mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat.
Pemahaman tentang ketatabahasaan pada murid SD haruslah dimulai dari dasar atau pondasi utamanya yaitu bagian terkecil dari bahasa tetapi merupakan unsur dari bahasa itu sendiri, unsur itu lazim disebut dengan kata.
Kata merupakan satuan terkecil dari bahasa, yang merupakan bagian dari kalimat, dapat diuraikan secara bebas dan memiliki makna.
Kata mempunyai dua macam satuan yaitu satuan fonologis dan satuan gramatikal. Sebagai satian fonologis kata terdiri atas satu suku kata atau lebih dan suku kata itu sendiri terdiri dari satu fonem atau lebih. Sebagai contoh, kata membaca terdiri dari tiga suku kata yaitu mem, ba, dan ca, suku kata mem terdiri atas tiga fonem, ba terdiri atas dua fonem, dan ca terdiri dari dua fonem. Sedangkan sebagai satuan gramatikal, kata terdiri atas satu morfem atau lebih, kata membaca terdiri atas dua morfem yaitu morfem mem dan baca. (Krisdalaksana)
Kata yang bermorfem tunggal disebut juga kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan atau kata berimbuhan.
Seorang harus memiliki kemampuan mengolah kata-kata menjadi kalimat yang memilik maksud dan tujuan yang dipahami orang lain, begitu juga pada siswa.
Kekurangan pembelajaran di kelas selama ini telah menjadikan siswa tidak memiliki kemampuan mengolah kata. Pembelajaran kadang tidak memungkinkan siswa untuk menyusun kalimat sendiri dalam menjawab persoalan-persoalan tetapi hanya menyalin dari buku. Soal-soal dalam ujian pun demikian. Terkadang guru harus memunculkan soal-soal yang merangsang daya berpikir siswa untuk mengolah kata, seperti pengutaraan pendapat dalam bentuk tulisan.

0 komentar:

Posting Komentar

Get Paid for Browsing the Internet with LogiPTC